INILAH ISI Rumah MEWAH MUJIONO dan Kronologinya Yang Dibeli Dengan UANG MAINAN

loading...


TULUNGAGUNG - Mujiono yang membawa Rp 4,5 miliar uang mainan ke Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang Tulungagung ternyata dibohongi seorang tokoh yang dikenalnya bernama Ali, asal Kanigoro Blitar.

Uang itu awalnya untuk pembayaran penjualan rumah mewah milik Mujiono.
Ayah tiga anak ini berkisah, dirinya menjual sebuah rumah di Desa Sumberejo Kulon senilai Rp 17 miliar.


Oleh seorang perantara bernama Suprapto, rumah itu ditawarkan ke Ali.
Usai datang dan melihat rumah, Ali sepakat membeli rumah dengan harga Rp 15,1 miliar.

Harga itu mencakup tanah, bangunan dan perabot barang antik di dalamnya.
"Kami sudah membuat perjanjian jual beli hitam di atas putih," tutur Mujiono, Rabu (21/3/2018) saat ditemui di rumahnya.

Ali awalnya menawarkan memberi uang muka, namun ditolak oleh Mujiono.
Mujiono kemudian mengajak melakukan pelunasan di BCA.

Apalagi sertifikat tanah di mana rumah itu berada masih di BCA.
Harapannya saat pelunasan, Mujiono akan melunasi kreditnya di BCA sekaligus mengambil sertifikat itu.

Pada Jumat (16/3/2018) Mujiono diminta mengambil uang di rumah Ali.
Uang yang disimpan di dalam dua kardus itu dimasukkan ke mobil Mujiono oleh dua orang suruhan Ali.

Mujiono dan Ali kemudian sepakat untuk menuju ke BCA Tulungagung.
Namun karena kesiangan dan BCA sudah tutup, keduanya urung ke bank.
"Uangnya kemudian dititipkan di rumah saya, karena kalau harus balik ke Blitar saya kejauhan," tambahnya.

Ali kemudian meminta Mujiono untuk bersumpah demi Allah, tidak akan membuka kardus berisi uang itu sebelum bertemu Ali.

Nantinya uang itu akan dibuka bersama-sama di depan teller BCA.
Selama menunggu hingga hari Senin (19/3/2018), Mujiono mengaku tidak bisa tidur.

Mujiono terus berjaga karena ada uang Rp 4,5 miliar di kamarnya.
Senin (19/3/2018) pagi Mujiono membawa dua kardus itu ke BCA Kantor Cabang Tulungagung.

Di parkiran Mujiono sempat menguhungi orang dekat Ali.
"Dia tidak pernah bawa HP, kalau menghubungi lewat anak buahnya," tutur Mujiono.
Dua kardus berisi uang ini kemudian diangkat oleh satpam BCA ke lantai atas.

Mujiono sempat menunggu selama 30 menit, namun Ali tidak juga muncul.
Mujiono mulai panik. Apalagi disaksikan banyak orang dan jajaran pimpinan BCA Tulungagung memintanya untuk membuka kardus itu.

Saat kardus dibuka, Mujiono mengaku nyaris pingsan.

"Saya langsung sadar uangnya hanya mainan. Bentuknya kecil-kecil dan warnanya juga lain," ungkap Mujiono.

Selanjutnya pihak BCA berkoordinasi dengan kepolisian.
Mujiono dan uang mainan dari Ali dibawa ke Mapolres Tulungagung.

Setelah kejadian ini Ali seperti menghilang.
Mujiono menyesalkan sikap Ali yang cuci tangan.

Memang tidak ada kerugian material, namun Mujiono mengaku sangat malu dan terpukul. "Nama baik saya yang tercemar," tegasnya.

Sementara Waka Polres Tulungagung, Kompol Andik Gunawan mengatakan, kasus ini masih didalami.

Sejauh ini sudah ada tiga orang yang sudah diperiksa, satu adalah Mujiono dan dua lainnya dari pihak perbankan.

Nantinya polisi akan meminta keterangan ahli dari Bank Indonesia.
“Yang bisa memastikan ini uang asli atau uang mainan hanya dari BI,” terang Andik.

Masih menurut Andik, ternyata uang yang disetor Mujiono bukan hanya rupiah. Di dalam kardus itu juga ditemukan lembaran serupa uang dolar Amerika Serikat.

Namun polisi masih akan memeriksa, apakah dolar itu asli atau palsu.
Sementara untuk rupiah, pecahan yang disetor adalah Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Jika dipastikan uang ini adalah mainan, maka polisi tidak akan menghitung minimalnya.

“Yang dihitung adalah jumlah lembarnya. Besok (hari ini, Red) kami akan mulai hitung berapa lembar semuanya," pungkas Andik. (*)

loading...
loading...

0 Response to "INILAH ISI Rumah MEWAH MUJIONO dan Kronologinya Yang Dibeli Dengan UANG MAINAN"

Posting Komentar